JAKARTA - Timnas Futsal U16 Indonesia menutup turnamen Piala AFF Futsal U16 2025 dengan prestasi gemilang.
Kemenangan ini diraih setelah menaklukkan Thailand dengan skor tipis 4-3. Keberhasilan ini menunjukkan kualitas Garuda Muda dalam menjaga fokus dan strategi hingga menit terakhir pertandingan.
Laga Final yang Menegangkan
Pertandingan final berlangsung dengan tempo tinggi sejak awal. Thailand membuka skor di awal laga dan memaksa Indonesia segera merespons. Hetson Sirait menjadi pahlawan dengan gol cepat yang menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Thailand kembali unggul melalui aksi Petchtiam Boonyarit, memanfaatkan celah di pertahanan Indonesia. Skor 2-1 ini sempat membuat laga semakin tegang. Namun, Faisal Gumilang memastikan Indonesia tetap berada di jalur pertandingan dengan gol penyama skor menjadi 2-2.
Aksi kedua tim terus memanas hingga akhir babak pertama. Kedua tim saling bertukar serangan dengan intensitas tinggi. Indonesia berhasil menutup babak pertama dengan semangat dan optimisme tinggi.
Kebangkitan Garuda Muda
Memasuki babak kedua, Indonesia tampil lebih efektif dalam memanfaatkan peluang. Dafa Ramadhan membawa Indonesia unggul melalui tendangan ke gawang kosong pada menit ke-26. Keunggulan 3-2 ini memberi tekanan tambahan bagi Thailand.
Beberapa menit kemudian, Faisal Gumilang kembali mencetak gol melalui serangan balik yang rapi. Skor berubah menjadi 4-2, membuat Indonesia semakin nyaman mengendalikan permainan. Tim mempertahankan ritme dan fokus untuk menghadapi tekanan lawan berikutnya.
Strategi bertahan rapat menjadi kunci bagi Garuda Muda. Pemain Indonesia bekerja sama menjaga jarak antarlini. Konsistensi ini memastikan tim tidak kehilangan keunggulan.
Tekanan Thailand dan Gol Balasan
Thailand meningkatkan intensitas serangan dengan skema power play. Petchtiam Boonyarit berhasil mencetak gol tambahan dan memperkecil jarak skor menjadi 4-3. Menit-menit terakhir pertandingan menjadi sangat menegangkan bagi kedua tim.
Tim Indonesia tetap mempertahankan organisasi permainan dengan disiplin tinggi. Pemain terus berkomunikasi dan menjaga posisi masing-masing. Ketahanan mental ini akhirnya menentukan kemenangan Indonesia.
Gol Thailand tidak membuat Garuda Muda kehilangan fokus. Justru, semangat juang tim meningkat di bawah tekanan lawan. Upaya ini terbukti berhasil hingga peluit akhir berbunyi.
Kunci Kemenangan Indonesia
Kemenangan dicapai berkat kombinasi strategi menyerang dan bertahan. Pemain mampu memanfaatkan peluang dengan cepat dan menjaga konsistensi sepanjang laga. Kolaborasi tim menjadi faktor utama keberhasilan di final.
Keberhasilan ini juga mencerminkan kualitas pelatih dan persiapan matang sebelum turnamen. Setiap pemain memahami peran dan tanggung jawabnya di lapangan. Disiplin taktik serta komunikasi efektif menjadi fondasi kemenangan Indonesia.
Selain strategi, performa individu turut menonjol. Hestson Sirait dan Faisal Gumilang menjadi motor serangan utama. Dafa Ramadhan juga memberikan kontribusi penting pada gol penentu kemenangan.
Susunan Pemain dan Kontribusi Individu
Indonesia menurunkan pemain seperti Azmi Anugrah, Akmal Nashrur Rizki, Alfian Nurhayadi, Hetson Sirait, dan Muhammad Fauzan As Shidik. Pemain cadangan seperti Andi Muh Faiz, Muhammad Ibnu Alan, Mahesa Aleandra, Mukhammad Khisnulloh, dan lainnya siap memberikan dukungan teknis. Pelatih Reka Cahya memastikan semua pemain memahami strategi tim.
Thailand menurunkan pemain andalan seperti Sumaisuk Thanathip, Sunet Tapanob, Srisuwan Narawit, dan Petchtiam Boonyarit. Pemain cadangan mereka juga siap menggantikan ketika dibutuhkan. Kedua tim menunjukkan kualitas tinggi dan kompetisi yang ketat.
Kontribusi individu dan kerjasama tim menjadi kunci bagi kedua negara. Indonesia berhasil mengeksekusi strategi secara optimal. Kemenangan ini menutup turnamen dengan hasil yang membanggakan bagi Garuda Muda.